Mengintip 3 Proses Pernikahan Adat Sunda, Calon Pengantin Wajib Tahu!

 

Pernikahan adalah prosesi sakral yang suatu saat akan ditempuh semua orang yang memilih berpasangan. Anda dapat memilih berbagai cara untuk melangsungkan pernikahan, seperti cara modern atau tradisional. Bagi beberapa orang, cara tradisional lebih sakral dan kental sehingga banyak yang menginginkannya. Akan tetapi, banyak yang tidak tahu pernikahan adat Sunda dan rangkaiannya hingga kedua mempelai sah jadi suami istri. Yuk intip prosesi lengkapnya di sini!

Prosesi Pernikahan Tradisional Sunda yang Anda Wajib Tahu

  1. Prosesi Awal

Pada tahapan awal ini dilakukan sebelum pernikahan, tepatnya pada saat melangsungkan lamaran. Awalnya, kedua keluarga calon mempelai akan bertemu dan memastikan bahwa calon pengantin wanita belum dilamar orang lain. Kemudian akan dilangsungkan lamaran dengan menyerahkan Sirih dan uang pengikat sebagai bukti bahwa pihak pria membiayai pernikahan. Lalu, dilakukan pertukaran seserahan dari kedua belah pihak mempelai dalam kurun waktu tertentu.

  1. Ngebakan atau Siraman

Mendekati hari pernikahan, calon mempelai wanita disucikan dalam acara ngebakan agar bersih secara lahir dan batin. Pernikahan adat sunda ini menggunakan air yang berasal air tujuh macam bunga setaman dan musik iringan dari kecapi serta suling. Prosesi ini mengharuskan calon mempelai menginjak 7 helai kain. Lalu siraman akan dimulai dari ibu, ayah, lalu dilanjut oleh para sesepuh dengan catatan jumlah penyiram harus ganjil, yaitu 7, 9, hingga 11 orang.

  1. Proses Pada Hari Pernikahan

Prosesi ini diawali dengan penjemputan calon pengantin pria oleh utusan dari mempelai wanita dan dilanjut dengan ngabageakeun. Tahap kedua dilanjut dengan sambutan yang dilakukan oleh ibu calon wanita dengan memberikan kalung bunga melati. Setelah itu, calon mempelai wanita akan berjalan menuju tempat akad nikah dengan diapit kedua orang tua. Lalu dilanjut akad nikah yang jadi klimaks dari prosesi ini dan sebagai peresmian hubungan kedua mempelai.

Pernikahan adat sunda ini belum selesai karena kedua mempelai masih harus sungkeman. Keduanya sungkem kepada kedua orang tua untuk minta maaf atas kesalahan sebelumnya. Tidak hanya itu, mereka juga mohon dilapangkan jalan ke depannya sebagai sepasang suami istri. Dilanjut dengan saweran yang berarti pemberian nasihat oleh kedua orang tua, lengkap dengan kidung dan pelemparan uang. Terakhir, proses ini ditutup dengan membakar harupat oleh kedua mempelai.

Pernikahan dapat dilangsungkan dengan berbagai cara, seperti modern atau tradisional. Akan tetapi, tidak jarang orang Indonesia masih memegang teguh kebudayaan sehingga memilih prosesi adat yang dipandang lebih sakral. Prosesi ini tidak harus anda lakukan di gedung atau tempat ibadah, rumah pun dapat dipakai sebagai alternatif. Ada 3 proses yaitu tahap awal untuk mengikat dan lamaran, kedua siraman untuk mempelai wanita, dan prosesi pada hari akad atau hari H pernikahan.

 

Yono